1. Dongkap (sesuai undak usuk basa) hanya digunakan untuk diri sendiri saja, sedangkan untuk orang lain yang lebih dihormati atau yang lebih tua usianya seharusnya mengatakan “Sumping”.
2. Kagungan (Mempunyai/Have)
Kebiasaan masyarakat mengatakan “Gaduh” untuk orang lain, padahal kata “Gaduh” hanya digunakan untuk diri sendiri. Seharusnya untuk orang lain menggunakan kata “Kagungan”.
3. Ngabantun (Membawa/Bring)
Kata Ngabantun sudah jarang digunakan. Kebanyakan Masyarakat mengunakan kata “ Nyandak” yang seharusnya digunakan untuk orang lain.
4. Mios (Pergi/Go)
Biasanya masyarakat menggunakan kata “Angkat”, seharusnya menggunakan kata “Mios”, karena kata “Angkat” hanya digunakan untuk orang yang dihomati dan orang yang lebih tua usianya.
5. Rompok (Rumah/House)
Biasanya masyarakat mengunakan kata “Bumi” untuk diri sendiri yang seharusnya mengunakan kata “Rompok atau Rorompok” untuk menerangkan Rumah.
Dari beberapa kata/istilah Sunda di atas nampaknya masih banyak kata/istilah yang masih harus dilestarikan dan harus dikonservasi terhadap kata atau bahasa tersebut.
Konservasi tidak hanya sebatas untuk satuan luas (hektar) ke jumlah/populasi pohon saja, tapi budaya nenek moyang juga wajib dilestarikan.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar