Rabu, 09 Januari 2013

Tanah Sunda Adalah Benua Atlantis Yang Hilang

Kontroversi terbesar sepanjang sejarah peradaban manusia, mulai terungkap. Benua Atlantis yang disebutkan Plato (Filosof Yunani, dalam bukunya Timaeus dan Critias sekitar 2500 tahun silam), dari sudut pandang geologi dan spekulasi ilmiah dewasa ini, sangat mungkin adalah Sunda Land, yang sekarang dikenal sebagai Indonesia Barat (Jawa, Sumatera dan Kalimantan),  hingga semenanjung Malaysia dan Thailand.
Benua Atlantis disebut sebagai awal peradaban manusia. Penduduknya memiliki kebudayaan tinggi dan bangsa superior. Namun benua itu telah tenggelam selama ribuan tahun, karena berbagai bencana alam.


Dari sudut pandang geologis, ternyata sangat mungkin letak Atlantis ada di tataran Sunda….! (Oki Oktariadi, peserta program Doktor Pengembangan Kewilayahan dari Universitas Padjadjaran/UNPAD Bandung Jawa Barat), mengungkapkan hasil studi  mengenai kontroversi misteri benua yang hilang itu. Plato (topsecretwriters.com) ”Peradaban Atlantis yang hilang” hingga kini masih dianggap sebuah mitos mengingat belum ditemukannya bukti-bukti yang kuat tentang keberadaannya. Mitos itu pertama kali dicetuskan oleh seorang ahli filsafat terkenal dari Yunani, Plato (427 – 347 SM), dalam bukunya ”Critias dan Timaeus”. Disebutkan oleh Plato bahwa terdapat awal peradaban yang disebut Benua Atlantis; para penduduknya dianggap sebagai dewa, makhluk luar angkasa atau bangsa superior; benua itu kemudian hilang, tenggelam secara perlahan-lahan, karena serangkaian bencana, termasuk gempa bumi.
Dari sudut pandang geologi masa kini, Atlantis itu sangat mungkin adalah Sunda Land. Selama lebih dari 2000 tahun, Atlantis yang hilang telah menjadi dongeng. Tetapi sejak abad pertengahan (mid century), kisah Atlantis menjadi populer di dunia barat. Banyak ilmuwan barat secara diam-diam meyakini kemungkinan keberadaannya.

Para peneliti masa kini menunjuk Sunda land (Indonesia bagian barat hingga ke semenanjung Malaysia dan Thailand) sebagai Benua Atlantis yang hilang dan merupakan awal peradaban manusia. Fenomena Atlantis dan awal peradaban selalu merupakan impian para peneliti di dunia untuk membuktikan dan menjadikannya penemuan ilmiah sepanjang masa. 

Wilayah Sunda land (Indonesia bagian Barat dalam buku Santos (2005) Menurut Plato, Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus dan mencairnya Lapisan Es yang pada masa itu sebagian besar benua masih diliputi oleh Lapisan-lapisan Es, sehingga sebagian benua tersebut tenggelam.
Santos berpendapat bahwa meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan tergambarkan pada wilayah Indonesia (dulu). Letusan gunung api yang dimaksud antara lain : Letusan gunung Meru di India Selatan, letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dan letusan gunung Semeru/Mahameru di Jawa Timur. Letusan yang paling dahsyat selanjutnya adalah letusan Gunung Tambora di Sumbawa yang memecah bagian-bagian pulau di Nusa Tenggara dan Gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa membentuk Selat Sunda (Catatan : tulisan Santos ini perlu diklarifikasi dan untuk sementara dikutip di sini sebagai apa yang diketahui Santos).
Berbeda dengan Plato, Santos tidak setuju mengenai lokasi Atlantis yang dianggap terletak di lautan Atlantik. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa letusan berbagai gunung berapi menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera,  sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya sehingga mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus, kemudian secara beruntun menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events. (Catatan : pernyataan Santos ini disajikan sesuai apa adanya dan tidak merupakan pendapat penulis).
Ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat yakni :
1)      bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia.
2)      Jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia,  yaitu : Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Dalam usaha mengemukakan pendapat, tampaknya Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian oleh para ahli Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu, sehinga tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” 
Artinya,”Saya senang kepada Plato, tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.” Atlantis memang misterius dan karenanya menjadi salah satu tujuan utama arkeologi di dunia. Jika Atlantis ditemukan, maka penemuan tersebut akan menjadi salah satu penemuan terbesar sepanjang masa.

Description : Bukti Sunda Land Adalah Benua Atlantis Yang Hilang Rating: 4.5 Reviewer : Munsy Afandi – Item Reviewed : Bukti Sunda Land Adalah Benua Atlantis Yang Hilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suka